Selasa, 30 September 2014

ST.MARIA MAGDALENA DE PAZZY-WOLOREA


REFLEKSI HARIAN SELAMA KEGIATAN LIVE IN
PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL-BU NUARIA
STASI ST.MARIA MAGDALENA DE PAZZY-WOLOREA

 FR. WILHELMUS WELE
  
BIARA KARMEL NOVISIAT ST.THERESIA LISIEUX-WERUORET-NITA MAUMERE-FLORES-NTT


Selasa, 02 April 2013
YESUSKU LUAR BIASA
Tibalah saatnya saya bersama teman-taman saya untuk berangkat menuju tempat yang sudah ditetapkan untuk kegiatan life in. tempat yang dimaksudkan adalah Paroki Maria Bunda Karmel- Bu Nuaria. Dalam perjalanan, saya sungguh-sungguh menikmati segarnya angin dan udara yang memberikan kesejukan pada tubuh saya. Dengan kesejukan yang saya rasakan menghantar saya pada sebuah pikiran tentang Allah yang berkuasa yang saat ini sedang melindungi saya.
Saatnya saya bersama teman-teman tiba di Paroki Maria Bunda Karmel-Bu Nuaria. Seperti biasa kami disambut oleh Rm. Ewald,O.Carm dan Rm. Sefrin,O.Carm serta Rm. Koko,O.Carm. Saya bersama teman-teman dibagi ke stasi-stasi untuk memberikan sinode kepada umat. saya bersama Fr. Flori mendapat tugas di Stasi Maria Magdalena de Pazzy-Wolorea yang terdiri dari lingkungan Tebo Sule, Wolo Soko, Wore Loo, Leda Weki, dan Wolorea. Hal yang membingungkan saya ketika saya bersama Fr. Flori dijemput menuju tempat yang dibagikan dan ternyata Tuhan sudah berkarya dalam diri umat tersebut untuk seolah-olah tidak mengenal kami. Kami meletakkan tas kami di tanah dan kami berdiri dalam kebingungan. Dalam hati saya berkata “Tuhan tunjukanlah tempat bagi kami”. Melihat kami yang sedang bingung, tiba-tiba Tuhan mengirim seorang ibu untuk mengajak kami ke rumahnya dang menginap di rumahnya.
“Rumahku adalah rumah doa”, sebuah tulisan yang tertempel di depan rumah ibu itu. Saya merasa terharu melihat kesederhanaan dari ibu itu. Dalam kesederhanaan dan kekurangannya ibu itu menerima kami. Pada malam hari kami duduk dalam terang lilin karena pelita kehabisan minyak tanah. Ini Tuhan mau menyadarkan saya untuk selalu hadir dalam terang Tuhan sendiri. Dalam perjalanan panggilan juga Tuhan menghendaki agar saya harus selalu berjalan dalam terang Kristus sendiri. Malam pertama ini saya dan Fr. Flori mulai menyusun jadwal kegiatan- kegiatan yang akan kami jalani selama masa life in  
Rabu, 03 April 2013
JADILAH PADAKU MENURUT KEHENDAKMU
Saya bersama Fr. Flori dan ibu menyambut hari baru dengan berdoa bersama. Dengan kata-kata yang sederhana kami melambungkan bujian dan permohonan kepada Tuhan untuk perjalanan hidup kami sepanjang hari ini. Pada pagi yang indah ini juga Tuhan mengutus seseorang untuk menemani kami. Harianto seorang yang diutus Tuhan untuk menemani kami. Saya, Fr. Flori dan Harianto, kami bertiga berjalan menuju kampung Tebusule untuk mengunjungi umat di sana dam melakukan pendataan umat. Perjalanan yang sungguh melelahkan. Dalam kelelahan saya teringat akan kisah Yesus. Yesus berjalan sambil memikul salib yang berat dan tidak mengeluh akan kelelahanNya. Peristiwa yang dialami oleh Yesus ini memotifasi saya untuk tetap berusaha berjalan meskipun terasa lelah. Dalam perjalanan panggilan saya juga tetap berusaha untuk tidak tenggelam dalam kelelahan. Setelah melakukan pendataan di Tebusule, kami mulai dengan kegiatan baru yakni memberikan sinode. Saat sinode sedang berlangsung, ada sedikit ketegangan ketika menggali masalah-masalah politik. Toko umat mengatakan bahwa kepala desa korupsi, anggota BPD kurang aktif, pembagian raskin tidak merata, kepala desa tidak menetap di desa melainkan tinggal di Maumere, penyalahgunaan dana desa dan lain-lain. Setelah masalah-masalah ini digali, ternyata ada pihak-pihak tertentu yang tidak setuju kalau masalah-masalah ini diangkat oleh masyarakat. Suasan berubah, kepala dusun keluar dari ruangan pertemuan dan mengontak kepala desa serta melaporkan masalah yang diangkat oleh masyarakat. Saya hening sejenak dan menarik napas sambil menyebut nama Yesus dan dan menghembus dengan menyebut nama Kristus. Sesudah doa Yesus ini saya mulai lagi dengan menggali masalah-masalah yang terjadi. Tanpa ada rasa takut saya melanjutkan kegiatan sinode dengan bantuan dari Allah sendiri. Suasana ini mendorong saya untuk lebih jelih lagi melihat hal-hal yang tidak disetujui oleh umat yang hidup juga sebagai masyarakat setempat.
Kamis, 04 April 2013
KEDALAM TANGANMU TUHAN KUSERAHKAN DIRIKU
Saya bersama Fr.Flori dan ibu Lisa serta saudara Harianto menyambut hari baru dengan berdoa bersama bersyukur dan memohon kepada Tuhan untuk perjalanan hidup kami sepanjang hari ini. Dalam terang mentari pagi saya dan Fr.Flori bersama saudara Harianto dan juga satu orang gila berkunjung ke lingkungan Woreloo dan melakukan pendataan umat di sana. Tanpa disadari ada kejadian yang kurang baik menimpa saya dan Fr. Flori. Karena tidak sadar, kami tetap menjalankan tugas kami yakni memberikan sinode hari kedua di Wolosoko. Suasana sedikit berubah. Ternyata hari ini kepala dusun, dan kepala desa melapor saya, Fr. Flori dan seorang ibu yang juga berperan sebagai fasilitator sinode ke pihak Polisi Paga karena kami dianggap sebagai orang yang melakukan pencemaran nama baik kepala desa saat kegiatan sinode di Wolosoko. Informasi ini sangat mengejutkan saya dan Fr. Flori. Dalam ketidaknyamanan saya dan Fr. Flori melanjutkan pendataan di lingkungan Wolosokko. kami harus bagaiman? situasi semakin tegang. Saya dan Fr. Flori hanya berdoa kepada yang Maha Kuasa dengan menyebut kata “ derita Yesus “ berulang-ulang. ketika doa ini terus diucapkan, saya menemukan sebuah jawaban dari Tuhan bahwa aku harus berkurban demi masyarakat kecil yang kurang diperhatikan.



Jumad, 05 April 2013
SEGALA JALANKU KAU MAKLUMI
Saat yang indah untuk menjalankan tugas di tempat yang baru yakni di lingkungan Leda weki. Sebelum meninggalkan lingkungan Wolosoko, kami ada acara perpisahan dengan menikmati makan bersama. Makanan yang diberikan untuk saya dan Fr. Flori diisi pada tempat yang biasa disebut dengan nama “pane ai” yang merupakan tempat makanan asli  yang digunakan oleh orang LIo saat upacara-upacara adat. Sesudah makan bersama, saya dan Fr. Flori mulai berpamitan dengan umat setempat untuk pergi menuju lingkungan Ledaweki.
Saya dan Fr. Flori mulai beranjak menuju Ledaweki dengan melewati lereng-lereng bukit yang menjulang tinggi. Karena sangat lelah sehingga saya jatuh tersungkur. Betapa bahagianya saya ketika saya jatuh karena ketika saya jatuh, saya teringat saat Yesus jatuh pertama kali.
Ketika tiba di lingkungan Ledaweki, kami disambut dengan ramah oleh ketua lingkungan. Tanpa ada istirahat yang panjang, saya bersama Fr. Flori mulai melakukan pendataan di setiap rumah. Proses pendataan berjalan lancar dan dilanjutkan dengan doa bersama untuk membuka kegiatan sinode.  Proses sinode berjalan dengan lancar dan berakhir dengan baik. Sebuah doa yang telah Tuhan kabulkan tepat pada waktunya sehingga semua kegiatan berjalan dengan lancar dan aman.
Sabtu, 06 April 2013
ENGKAU SELALU BESERTAKU
Setelah menyambut hari baru dengan berdoa bersyukur dan memohon kepada Tuhan untuk perjalanan hidup kami sepanjang hari ini, kami berjalan santai ke kali besar. Pada sore hari kami mendapat informasi dengan jelas dan benar bahwa kami telah dilaporkan kepada pihak polisi karena masalah yang berkaitan dengan sinode yang kami berikan di lingkungan Wolosoko. Saya dan Fr. Flori diam sejenak ketika mendengar informasi itu. Berkaitan dengan masalah ini akhirnya Rm. Sefrin,O.Carm. mengambil keputusan untuk menjelaskan tentang sinode. Sore ini berita tentang saya, Fr. Flori dan seorang ibu fasilitator bersama kami telah tersebar keseluruh wilayah Paroki Maria Kusuma Karmel- Bu Nuaria bahkan sampai keluar wilayah ini. Sore ini juga saya bersama Fr. Flori meninggalkan lingkungan Ledaweki dan berangkat menuju lingkungan Wolorea. Sambutan hangat dari umat lingkungan Wolorea terkhusus bapak Ande sekeluarga yang menerima kami untuk menginap di rumahnya. Saya dan Fr. Flori diberi peneguhan untuk tidak takut menyelesaikan persoalan di kantor polisi. Peneguhan ini saya melihat bahwa bukan bapak Ande yang mengatakan melainkan suara Tuhan sendiri yang selalu menyertai saya dan fr. flori.
Minggu, 07 April 2013
ENGKAULAH JALAN, KEBENARAN DAN KEHIDUPAN
Dengan semangat yang tinggi saya dan Fr. Flori menyiapkan diri untuk mengikuti perayaan Ekaristi di Stasi Maia Magdalena de Pazzy-Wolorea. Dalam permenungan Rm. Sefrin,O.Carm menegaskan bahwa umat harus hidup dalam damai Tuhan. Yang menarik bagi saya ketika mendengar penyampaian dari Romo bahwa hari ini “ sebenarnya saya mengikuti upacara pentahbisan diakon di Maumere”. Namun karena ada masalah di wilayah Wolorea yang berkaitan dengan sonode, maka saya datang untuk mejelaskan tentang sinode yang diberikan oleh para frater.
Sebelum berkat penutup perayaan Ekaristi, kegiatan sinode dimulai oleh Rm. Sefrin,O.Carm, Fr. flori, Fr. Willy dan seorang ibu fasilitator. Dalam sinode ini saya melihat bahwa umat betul-betul disadarkan untuk melihat kembali apa yang sudah dan sedang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Semua masalah pada setiap bidang digali. Masalah ekonomi, politik, sosial, budaya dan gereja. Ketika masalah-masalah politik diangkat dan dijelaskan sekecil-kecilnya oleh Rm. Sefrin,O.Carm, para aparat desa muka merah karena rahasia korupsi mereka telah terungkap dengan jelas di hadapan seluruh umat. Kehadiran Rm. Sefrin adalah kehadiran Tuhan sendiri yang memberi teguran kepada aparat desa dan membuka jalan bagi seluruh umat untuk pandai berpikir dan berani untuk menyampaikan isi hati demi perdamaian dan kesejahteraan umat setempat.
Senin, 08 April 2013
RANCANGANKU BUKANLAH RANCANGANMU
setelah menyambut mentari pagi dengan doa dan sarapan pagi, saya bersama Fr. Flori menikmati indahnya suasana perkampungan di Wolorea. Hujan dan angin terus menerpa hingga menghambat rencana kami untuk mengunjungi lingkungan Wolorea 2.
Selasa, 09 April 2013
SEGALA PERKARA DAPAT KUTANGGUNG DALAM DIA YANG MEMBERIKAN KEKUATAN KEPADAKU
Dengan sinode yang kami berikan, kami mau melihat masalah ekonomi dengan langsung turun ke pasar untuk melihat masalah ekonomi di pasar Tedhamage. Sangat mengejutkan saya ketika mendapat informasi dari para pedagang bahwa mereka kasihan terhadap saya dan Fr. Flori karena kami dilaporkan ke pihak polisi oleh kepala desa dan kepala dusun dari Wolosoko. Saya mulai berusaha untuk tenang. Pada malam hari saya, Fr. Flori dan seorang ibu fasilitator mendapat surat panggilan resmi dari aparat keamanan (polisi) dari Paga. Kami menerima panggilan ini dengan tenang dan sabar. Sebuah peristiwa yang menghantar saya pada sebuah latihan untuk bertanggungjawab dengan hal-hal yang sudah di buat.
Rabu, 10 April 2013
DALAM TUHAN SEGALA PERKARA DAPAT TERATASI
Mentari pagi tersenyum indah, cahaya mentari melambangkan Tuhan yang menyapa saya pada awal hari baru. Suasana sedikit berubah, saya dan Fr. Flori serta seorang ibu fasilitator harus beranjak ke Kantor Polisi untuk mengurus masalah yang terjadi yang berkaitan dengan kegiatan sinode yang kami berikan kepada umat Stasi Maria Magdalena de Pazzi-Wolorea. Tuhan Maha Bijak. Para aparat keamanan tidak lagi menggali bersoalan mendalam melainkan dengan hati yang tulus berbicara kepada kami para fasilitator untuk menyelesaikan secara kekeluargaan. Roh Tuhan yang berkarya dalam diri kepala desa yang melapor kami terhadap aparat keamanan kini kembali sadar dan menyesal atas tindakannya serta mengakui kesalahannya dihadapan aparat keamanan dan meminta maaf kepada kami para fasilitator sinode. Suasana kekeluargaan nampak begitu indah di kantor Polisi Paga. Saya dan Fr. Flori tidak sendirian melainkan Tuhan sendiri mengutus lagi beberapa teman Frater untuk memberi dukungan kepada kami dalam menyelesaikan persoalan ; diantaranya Fr. Andreas Nono, Fr. Lens Soge dan Fr. Adrian Dua. Meskipun hanya beberapa teman ini yang hadir tetapi saya yakin bahwa semua teman-teman Frater seangkatan mendukung saya dan Fr. Flori dalam doa-doa mereka sehingga semua masalah dapat diselesaikan dengan aman.
Kamis, 11 April 2013
BUKAN AKU YANG BERBICARA MELAINKAN BAPAKU YANG TINGGAL DALAM AKU
Puji Tuhan, Tuhan masih menyapaku melalui sinar mentari pagi. Sinar Tuhan memberi semangat kepada saya sehingga saya dan Fr. Flori bisa berkunjung ke SDN Wolorea. Sebuah sambutan hangat dan penuh persaudaraan dari kepala sekolah dan rekan-rekan gurunya. Saya dan Fr. Flori diberi kesempatan untuk memberi motifasi kepada anak-anak SD untuk sungguh-sungguh belajar dan mendengarkan nasihat serta ajaran dari para guru dan orang tua serta semangat untuk berdoa.
kami juga diminta untuk mengikuti pertemuan tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh para guru dalam mendidik anak. pertemuan berlangsung di ruangan kepala sekolah. kepala sekolah bersama rekan gurunya merasa terharu karena keberadaan kami tinggal beberapa hari kagi. Melihat ini kepala sekolah meminta kesediaan dari rekan-rekan gurunya untuk mengadakan acara perpisahan di asrama puteri. Tanpa ada rasa keberatan  untuk mengadakan perpisahan dengan kami. Ada banyak hal yang disampaikan oleh para guru untuk kami. Diantaranya : serius dengan panggilan, taat terhadap aturan, jangan melawan dan tekun dalam doa. Nasihat-nasihat ini mendorong saya untuk terus berjalan pada jalan panggilan yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada saya.
Jumat, 12 April 2013
DAMAI TUHAN BESERTA KITA
Syukur bagiMu ya Tuhan. Hari ini saya harus mengenal yang namanya lintah darat. Sebuah perjalanan yang cukup melelahkan dari rumah ke sebuah kali yang banyak didiami oleh lintah darat. Saya sadar bahwa saya lelah. Kelelahan ini mendorong saya untuk merasakan bagaimana kelelahan yang dialami oleh Yesus. Saat mentari mulai terbenam, saya dan Fr. Flori mulai berjalan kaki dari kampung Wolorea menuju ke kampung Detukeu melewati gunung dan lembah. Perjalanan ini saya teringat pada Maria ibu Yesus yang berjalan kaki untuk mengunjungi Elisabeth saudaranya. Sebuah sambutan hangat ketika saya memasuki kampung Detukeu. Harapan besar dari mereka adalah kami memberikan arahan kepada anak-anak mereka untuk rajin berdoa dan sekolah. Saya dan Fr. Flori memberikan sesuai dengan yang diharapkan dan cukup memuaskan bagi mereka. Saya dan Fr. Flori juga meminta doa dan dukungan untuk perjalanan panggilan kami.
Sabtu, 13 April 2013
MARIA PENOLONG ABADI
Lembar kebersamaan semakin menipis. Saya dan Fr. Flori dilarang untuk kemanapun selain istirahat di rumah. Saya dan bapak Ande memasak nasi kuning, sedangkan Fr. Flori memasak kua asam. Semuanya dihidangkan dan kami semua menikmati hidangan itu dengan penuh rasa persaudaraan. Malam mulai tiba, kami menikmati suasana kebersamaan yang tinggal dihitung detik dengan melahap semua hidangan. Suasana kebersamaan malam ini ditutup dengan doa keluarga bersama dihadapan patung Bunda Maria dari Gunung Karmel.
Minggu, 14 April 2013
DAMAI TUHAN MEMPERSATUKAN MANUSIA
Hari bagi umat beriman untuk berkumpul bersama dalam rumah Tuhan. Sebuah pengalaman iman yang indah pada hari ini saya memimpin ibadat dan membawakan renungan serta membagi komuni kepada seluruh umat di Stasi Maria Magdalena de Pazzy-Wolorea. Ini adalah perjumpaan terakhir dari saya dan fr. flori dengan umat setempat. Usai ibadat, saya dan Fr. Flori berpamitan dengan umat setempat dan mempersiapkan diri untuk kembali ke Paroki Maria Kusuma Karmel-Bu Nuaria. Saya merasa terharu dengan Pastor Paroki dalam sambutannya pada acara perpisahan bersama para Frater berulang-ulang meminta maaf kepada saya dan Fr. Flori karena atas kekeliruan dari umatnya sehingga saya dan Fr. Flori harus menyelesaikan persoalan dipihak keamanan (polisi). Ini semua adalah motifasi-motifasi yang mendorong saya untuk pelan-pelan belajar bertanggung jawab dengan hal-hal kecil.
Senin, 15 April 2013
TUHANLAH PERLINDUNGANKU
Kembali ke sumber. Para Frater semua mulai mengatur barang-barang untuk kembali ke biara Novisiat Karmel St.Theresia Lisieux-Weruoret-Nita-Maumere. Setelah berpegangan tangan dengan Pastor Paroki dan rekan-rekannya serta umat yang sempat hadir, kami semua beranjak ke dalam truk Karmelo dan pergi meninggalkan wilayah Paroki Maria Kusuma Karmel-Bu Nuaria. Puji Tuhan. Kuasa dan perlindungan Tuhan yang dasyat, kami tiba di biara dengan selamat.


semua pengelaman yang saya alami selama kegiatan life in, sungguh-sungguh memurnikan motifasi panggilan Tuhan dalam diri saya. pengalaman-pengelaman yang kualami juga mendorong saya untuk mengambil keputusan dalam diri saya bahwa saya akan terus berjalan pada jalan panggilan saya yakni mengikuti Yesus Kristus pada jalan Ordo Karmel.
“TUHAN YANG MEMULAI TUHAN PULA YANG MENGAKHIRI”
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar