REFLEKSI HARIAN SELAMA KEGIATAN LIVE IN
PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL-BU NUARIA
STASI ST.MARIA MAGDALENA DE PAZZY-WOLOREA
FR. WILHELMUS WELE
BIARA KARMEL NOVISIAT ST.THERESIA
LISIEUX-WERUORET-NITA MAUMERE-FLORES-NTT
Selasa, 02 April 2013
YESUSKU LUAR BIASA
Tibalah saatnya saya bersama teman-taman saya
untuk berangkat menuju tempat yang sudah ditetapkan untuk kegiatan life in.
tempat yang dimaksudkan adalah Paroki Maria Bunda Karmel- Bu Nuaria. Dalam
perjalanan, saya sungguh-sungguh menikmati segarnya angin dan udara yang
memberikan kesejukan pada tubuh saya. Dengan kesejukan yang saya rasakan
menghantar saya pada sebuah pikiran tentang Allah yang berkuasa yang saat ini
sedang melindungi saya.
Saatnya saya bersama teman-teman tiba di Paroki
Maria Bunda Karmel-Bu Nuaria. Seperti biasa kami disambut oleh Rm. Ewald,O.Carm
dan Rm. Sefrin,O.Carm serta Rm. Koko,O.Carm. Saya bersama teman-teman dibagi ke
stasi-stasi untuk memberikan sinode kepada umat. saya bersama Fr. Flori
mendapat tugas di Stasi Maria Magdalena de Pazzy-Wolorea yang terdiri dari
lingkungan Tebo Sule, Wolo Soko, Wore Loo, Leda Weki, dan Wolorea. Hal yang
membingungkan saya ketika saya bersama Fr. Flori dijemput menuju tempat yang dibagikan
dan ternyata Tuhan sudah berkarya dalam diri umat tersebut untuk seolah-olah
tidak mengenal kami. Kami meletakkan tas kami di tanah dan kami berdiri dalam
kebingungan. Dalam hati saya berkata “Tuhan tunjukanlah tempat bagi kami”.
Melihat kami yang sedang bingung, tiba-tiba Tuhan mengirim seorang ibu untuk
mengajak kami ke rumahnya dang menginap di rumahnya.
“Rumahku adalah rumah doa”, sebuah tulisan yang
tertempel di depan rumah ibu itu. Saya merasa terharu melihat kesederhanaan
dari ibu itu. Dalam kesederhanaan dan kekurangannya ibu itu menerima kami. Pada
malam hari kami duduk dalam terang lilin karena pelita kehabisan minyak tanah.
Ini Tuhan mau menyadarkan saya untuk selalu hadir dalam terang Tuhan sendiri.
Dalam perjalanan panggilan juga Tuhan menghendaki agar saya harus selalu
berjalan dalam terang Kristus sendiri. Malam pertama ini saya dan Fr. Flori
mulai menyusun jadwal kegiatan- kegiatan yang akan kami jalani selama masa
life in
Rabu, 03 April 2013
JADILAH PADAKU MENURUT KEHENDAKMU
Saya bersama Fr. Flori dan ibu menyambut hari
baru dengan berdoa bersama. Dengan kata-kata yang sederhana kami melambungkan
bujian dan permohonan kepada Tuhan untuk perjalanan hidup kami sepanjang hari
ini. Pada pagi yang indah ini juga Tuhan mengutus seseorang untuk menemani
kami. Harianto seorang yang diutus Tuhan untuk menemani kami. Saya, Fr. Flori
dan Harianto, kami bertiga berjalan menuju kampung Tebusule untuk mengunjungi
umat di sana dam melakukan pendataan umat. Perjalanan yang sungguh melelahkan.
Dalam kelelahan saya teringat akan kisah Yesus. Yesus berjalan sambil memikul
salib yang berat dan tidak mengeluh akan kelelahanNya. Peristiwa yang dialami
oleh Yesus ini memotifasi saya untuk tetap berusaha berjalan meskipun terasa
lelah. Dalam perjalanan panggilan saya juga tetap berusaha untuk tidak
tenggelam dalam kelelahan. Setelah melakukan pendataan di Tebusule, kami mulai
dengan kegiatan baru yakni memberikan sinode. Saat sinode sedang
berlangsung, ada sedikit ketegangan ketika menggali masalah-masalah politik.
Toko umat mengatakan bahwa kepala desa korupsi, anggota BPD kurang aktif,
pembagian raskin tidak merata, kepala desa tidak menetap di desa melainkan
tinggal di Maumere, penyalahgunaan dana desa dan lain-lain. Setelah
masalah-masalah ini digali, ternyata ada pihak-pihak tertentu yang tidak setuju
kalau masalah-masalah ini diangkat oleh masyarakat. Suasan berubah, kepala
dusun keluar dari ruangan pertemuan dan mengontak kepala desa serta melaporkan
masalah yang diangkat oleh masyarakat. Saya hening sejenak dan menarik napas
sambil menyebut nama Yesus dan dan menghembus dengan menyebut nama Kristus.
Sesudah doa Yesus ini saya mulai lagi dengan menggali masalah-masalah yang
terjadi. Tanpa ada rasa takut saya melanjutkan kegiatan sinode dengan bantuan
dari Allah sendiri. Suasana ini mendorong saya untuk lebih jelih lagi melihat
hal-hal yang tidak disetujui oleh umat yang hidup juga sebagai masyarakat
setempat.
Kamis, 04 April 2013
KEDALAM TANGANMU TUHAN KUSERAHKAN DIRIKU
Saya bersama Fr.Flori dan ibu Lisa serta saudara
Harianto menyambut hari baru dengan berdoa bersama bersyukur dan memohon kepada
Tuhan untuk perjalanan hidup kami sepanjang hari ini. Dalam terang mentari pagi
saya dan Fr.Flori bersama saudara Harianto dan juga satu orang gila berkunjung
ke lingkungan Woreloo dan melakukan pendataan umat di sana. Tanpa disadari ada
kejadian yang kurang baik menimpa saya dan Fr. Flori. Karena tidak sadar, kami
tetap menjalankan tugas kami yakni memberikan sinode hari kedua di Wolosoko.
Suasana sedikit berubah. Ternyata hari ini kepala dusun, dan kepala desa
melapor saya, Fr. Flori dan seorang ibu yang juga berperan sebagai fasilitator
sinode ke pihak Polisi Paga karena kami dianggap sebagai orang yang melakukan
pencemaran nama baik kepala desa saat kegiatan sinode di Wolosoko. Informasi
ini sangat mengejutkan saya dan Fr. Flori. Dalam ketidaknyamanan saya dan Fr.
Flori melanjutkan pendataan di lingkungan Wolosokko. kami harus bagaiman?
situasi semakin tegang. Saya dan Fr. Flori hanya berdoa kepada yang Maha Kuasa
dengan menyebut kata “ derita Yesus “ berulang-ulang. ketika doa ini terus
diucapkan, saya menemukan sebuah jawaban dari Tuhan bahwa aku harus berkurban
demi masyarakat kecil yang kurang diperhatikan.
Jumad, 05 April 2013
SEGALA JALANKU KAU MAKLUMI
Saat yang indah untuk menjalankan tugas di
tempat yang baru yakni di lingkungan Leda weki. Sebelum meninggalkan lingkungan
Wolosoko, kami ada acara perpisahan dengan menikmati makan bersama. Makanan
yang diberikan untuk saya dan Fr. Flori diisi pada tempat yang biasa disebut
dengan nama “pane ai” yang merupakan tempat makanan asli yang digunakan
oleh orang LIo saat upacara-upacara adat. Sesudah makan bersama, saya dan Fr.
Flori mulai berpamitan dengan umat setempat untuk pergi menuju lingkungan
Ledaweki.
Saya dan Fr. Flori mulai beranjak menuju
Ledaweki dengan melewati lereng-lereng bukit yang menjulang tinggi. Karena
sangat lelah sehingga saya jatuh tersungkur. Betapa bahagianya saya ketika saya
jatuh karena ketika saya jatuh, saya teringat saat Yesus jatuh pertama kali.
Ketika tiba di lingkungan Ledaweki, kami
disambut dengan ramah oleh ketua lingkungan. Tanpa ada istirahat yang panjang,
saya bersama Fr. Flori mulai melakukan pendataan di setiap rumah. Proses
pendataan berjalan lancar dan dilanjutkan dengan doa bersama untuk membuka
kegiatan sinode. Proses sinode berjalan dengan lancar dan berakhir
dengan baik. Sebuah doa yang telah Tuhan kabulkan tepat pada waktunya sehingga
semua kegiatan berjalan dengan lancar dan aman.
Sabtu, 06 April 2013
ENGKAU SELALU BESERTAKU
Setelah menyambut hari baru dengan berdoa
bersyukur dan memohon kepada Tuhan untuk perjalanan hidup kami sepanjang hari
ini, kami berjalan santai ke kali besar. Pada sore hari kami mendapat informasi
dengan jelas dan benar bahwa kami telah dilaporkan kepada pihak polisi karena
masalah yang berkaitan dengan sinode yang kami berikan di lingkungan Wolosoko.
Saya dan Fr. Flori diam sejenak ketika mendengar informasi itu. Berkaitan
dengan masalah ini akhirnya Rm. Sefrin,O.Carm. mengambil keputusan untuk
menjelaskan tentang sinode. Sore ini berita tentang saya, Fr. Flori dan seorang
ibu fasilitator bersama kami telah tersebar keseluruh wilayah Paroki Maria
Kusuma Karmel- Bu Nuaria bahkan sampai keluar wilayah ini. Sore ini juga saya
bersama Fr. Flori meninggalkan lingkungan Ledaweki dan berangkat menuju
lingkungan Wolorea. Sambutan hangat dari umat lingkungan Wolorea terkhusus
bapak Ande sekeluarga yang menerima kami untuk menginap di rumahnya. Saya dan
Fr. Flori diberi peneguhan untuk tidak takut menyelesaikan persoalan di kantor
polisi. Peneguhan ini saya melihat bahwa bukan bapak Ande yang mengatakan
melainkan suara Tuhan sendiri yang selalu menyertai saya dan fr. flori.
Minggu, 07 April 2013
ENGKAULAH JALAN, KEBENARAN DAN KEHIDUPAN
Dengan semangat yang tinggi saya dan Fr. Flori
menyiapkan diri untuk mengikuti perayaan Ekaristi di Stasi Maia Magdalena de
Pazzy-Wolorea. Dalam permenungan Rm. Sefrin,O.Carm menegaskan bahwa umat harus
hidup dalam damai Tuhan. Yang menarik bagi saya ketika mendengar penyampaian
dari Romo bahwa hari ini “ sebenarnya saya mengikuti upacara pentahbisan diakon
di Maumere”. Namun karena ada masalah di wilayah Wolorea yang berkaitan dengan
sonode, maka saya datang untuk mejelaskan tentang sinode yang diberikan oleh
para frater.
Sebelum berkat penutup perayaan Ekaristi,
kegiatan sinode dimulai oleh Rm. Sefrin,O.Carm, Fr. flori, Fr. Willy dan
seorang ibu fasilitator. Dalam sinode ini saya melihat bahwa umat betul-betul
disadarkan untuk melihat kembali apa yang sudah dan sedang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Semua masalah pada setiap bidang digali. Masalah
ekonomi, politik, sosial, budaya dan gereja. Ketika masalah-masalah politik
diangkat dan dijelaskan sekecil-kecilnya oleh Rm. Sefrin,O.Carm, para aparat
desa muka merah karena rahasia korupsi mereka telah terungkap dengan jelas di
hadapan seluruh umat. Kehadiran Rm. Sefrin adalah kehadiran Tuhan sendiri yang
memberi teguran kepada aparat desa dan membuka jalan bagi seluruh umat untuk
pandai berpikir dan berani untuk menyampaikan isi hati demi perdamaian dan
kesejahteraan umat setempat.
Senin, 08 April 2013
RANCANGANKU BUKANLAH RANCANGANMU
setelah menyambut mentari pagi dengan doa dan
sarapan pagi, saya bersama Fr. Flori menikmati indahnya suasana perkampungan di
Wolorea. Hujan dan angin terus menerpa hingga menghambat rencana kami untuk
mengunjungi lingkungan Wolorea 2.
Selasa, 09 April 2013
SEGALA PERKARA DAPAT KUTANGGUNG DALAM DIA YANG MEMBERIKAN KEKUATAN
KEPADAKU
Dengan sinode yang kami berikan, kami mau
melihat masalah ekonomi dengan langsung turun ke pasar untuk melihat masalah
ekonomi di pasar Tedhamage. Sangat mengejutkan saya ketika mendapat informasi
dari para pedagang bahwa mereka kasihan terhadap saya dan Fr. Flori karena kami
dilaporkan ke pihak polisi oleh kepala desa dan kepala dusun dari Wolosoko.
Saya mulai berusaha untuk tenang. Pada malam hari saya, Fr. Flori dan seorang ibu
fasilitator mendapat surat panggilan resmi dari aparat keamanan (polisi) dari
Paga. Kami menerima panggilan ini dengan tenang dan sabar. Sebuah peristiwa
yang menghantar saya pada sebuah latihan untuk bertanggungjawab dengan hal-hal
yang sudah di buat.
Rabu, 10 April 2013
DALAM TUHAN SEGALA PERKARA DAPAT TERATASI
Mentari pagi tersenyum indah, cahaya mentari
melambangkan Tuhan yang menyapa saya pada awal hari baru. Suasana sedikit
berubah, saya dan Fr. Flori serta seorang ibu fasilitator harus beranjak ke Kantor
Polisi untuk mengurus masalah yang terjadi yang berkaitan dengan kegiatan
sinode yang kami berikan kepada umat Stasi Maria Magdalena de Pazzi-Wolorea.
Tuhan Maha Bijak. Para aparat keamanan tidak lagi menggali bersoalan mendalam
melainkan dengan hati yang tulus berbicara kepada kami para fasilitator untuk
menyelesaikan secara kekeluargaan. Roh Tuhan yang berkarya dalam diri kepala
desa yang melapor kami terhadap aparat keamanan kini kembali sadar dan menyesal
atas tindakannya serta mengakui kesalahannya dihadapan aparat keamanan dan
meminta maaf kepada kami para fasilitator sinode. Suasana kekeluargaan nampak
begitu indah di kantor Polisi Paga. Saya dan Fr. Flori tidak sendirian
melainkan Tuhan sendiri mengutus lagi beberapa teman Frater untuk memberi
dukungan kepada kami dalam menyelesaikan persoalan ; diantaranya Fr. Andreas
Nono, Fr. Lens Soge dan Fr. Adrian Dua. Meskipun hanya beberapa teman ini yang
hadir tetapi saya yakin bahwa semua teman-teman Frater seangkatan mendukung
saya dan Fr. Flori dalam doa-doa mereka sehingga semua masalah dapat
diselesaikan dengan aman.
Kamis, 11 April 2013
BUKAN AKU YANG BERBICARA MELAINKAN BAPAKU YANG TINGGAL DALAM AKU
Puji Tuhan, Tuhan masih menyapaku melalui sinar
mentari pagi. Sinar Tuhan memberi semangat kepada saya sehingga saya dan Fr.
Flori bisa berkunjung ke SDN Wolorea. Sebuah sambutan hangat dan penuh
persaudaraan dari kepala sekolah dan rekan-rekan gurunya. Saya dan Fr. Flori
diberi kesempatan untuk memberi motifasi kepada anak-anak SD untuk sungguh-sungguh
belajar dan mendengarkan nasihat serta ajaran dari para guru dan orang tua
serta semangat untuk berdoa.
kami juga diminta untuk mengikuti pertemuan
tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh para guru dalam mendidik anak.
pertemuan berlangsung di ruangan kepala sekolah. kepala sekolah bersama rekan
gurunya merasa terharu karena keberadaan kami tinggal beberapa hari kagi.
Melihat ini kepala sekolah meminta kesediaan dari rekan-rekan gurunya untuk
mengadakan acara perpisahan di asrama puteri. Tanpa ada rasa keberatan
untuk mengadakan perpisahan dengan kami. Ada banyak hal yang disampaikan oleh
para guru untuk kami. Diantaranya : serius dengan panggilan, taat terhadap
aturan, jangan melawan dan tekun dalam doa. Nasihat-nasihat ini mendorong
saya untuk terus berjalan pada jalan panggilan yang sudah diberikan oleh Tuhan
kepada saya.
Jumat, 12 April 2013
DAMAI TUHAN BESERTA KITA
Syukur bagiMu ya Tuhan. Hari ini saya harus
mengenal yang namanya lintah darat. Sebuah perjalanan yang cukup melelahkan
dari rumah ke sebuah kali yang banyak didiami oleh lintah darat. Saya sadar
bahwa saya lelah. Kelelahan ini mendorong saya untuk merasakan bagaimana
kelelahan yang dialami oleh Yesus. Saat mentari mulai terbenam, saya dan Fr.
Flori mulai berjalan kaki dari kampung Wolorea menuju ke kampung Detukeu
melewati gunung dan lembah. Perjalanan ini saya teringat pada Maria ibu Yesus
yang berjalan kaki untuk mengunjungi Elisabeth saudaranya. Sebuah sambutan
hangat ketika saya memasuki kampung Detukeu. Harapan besar dari mereka adalah
kami memberikan arahan kepada anak-anak mereka untuk rajin berdoa dan sekolah.
Saya dan Fr. Flori memberikan sesuai dengan yang diharapkan dan cukup memuaskan
bagi mereka. Saya dan Fr. Flori juga meminta doa dan dukungan untuk perjalanan
panggilan kami.
Sabtu, 13 April 2013
MARIA PENOLONG ABADI
Lembar kebersamaan semakin menipis. Saya dan Fr.
Flori dilarang untuk kemanapun selain istirahat di rumah. Saya dan bapak Ande
memasak nasi kuning, sedangkan Fr. Flori memasak kua asam. Semuanya dihidangkan
dan kami semua menikmati hidangan itu dengan penuh rasa persaudaraan. Malam
mulai tiba, kami menikmati suasana kebersamaan yang tinggal dihitung detik
dengan melahap semua hidangan. Suasana kebersamaan malam ini ditutup dengan doa
keluarga bersama dihadapan patung Bunda Maria dari Gunung Karmel.
Minggu, 14 April 2013
DAMAI TUHAN MEMPERSATUKAN MANUSIA
Hari bagi umat beriman untuk berkumpul bersama
dalam rumah Tuhan. Sebuah pengalaman iman yang indah pada hari ini saya
memimpin ibadat dan membawakan renungan serta membagi komuni kepada seluruh
umat di Stasi Maria Magdalena de Pazzy-Wolorea. Ini adalah perjumpaan terakhir
dari saya dan fr. flori dengan umat setempat. Usai ibadat, saya dan Fr. Flori
berpamitan dengan umat setempat dan mempersiapkan diri untuk kembali ke Paroki
Maria Kusuma Karmel-Bu Nuaria. Saya merasa terharu dengan Pastor Paroki dalam
sambutannya pada acara perpisahan bersama para Frater berulang-ulang meminta
maaf kepada saya dan Fr. Flori karena atas kekeliruan dari umatnya sehingga
saya dan Fr. Flori harus menyelesaikan persoalan dipihak keamanan (polisi). Ini
semua adalah motifasi-motifasi yang mendorong saya untuk pelan-pelan belajar
bertanggung jawab dengan hal-hal kecil.
Senin, 15 April 2013
TUHANLAH PERLINDUNGANKU
Kembali ke sumber. Para Frater semua mulai
mengatur barang-barang untuk kembali ke biara Novisiat Karmel St.Theresia
Lisieux-Weruoret-Nita-Maumere. Setelah berpegangan tangan dengan Pastor Paroki
dan rekan-rekannya serta umat yang sempat hadir, kami semua beranjak ke dalam
truk Karmelo dan pergi meninggalkan wilayah Paroki Maria Kusuma Karmel-Bu
Nuaria. Puji Tuhan. Kuasa dan perlindungan Tuhan yang dasyat, kami tiba di
biara dengan selamat.
semua pengelaman yang saya alami selama kegiatan
life in, sungguh-sungguh memurnikan motifasi panggilan Tuhan dalam diri saya.
pengalaman-pengelaman yang kualami juga mendorong saya untuk mengambil
keputusan dalam diri saya bahwa saya akan terus berjalan pada jalan panggilan
saya yakni mengikuti Yesus Kristus pada jalan Ordo Karmel.
“TUHAN YANG MEMULAI TUHAN PULA YANG MENGAKHIRI”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar