Minggu, 19 Oktober 2014

800 TAHUN KEMARTIRAN ST. ALBERTUS AVOGADRO


800 TAHUN KEMARTIRAN ST. ALBERTUS AVOGADRO
Oleh: Wilhelmus Wele

Albertus dari Afogadro. St. Albertus lahir sekitar pertengahan abad kedua belas di Castel Gu alteri, Italia, dari keluarga Avogadro. Sekitar tahun 1180 ia menjadi penyusun hukum kanon Salib Suci dari Mortara dan dipilih menjadi Prior. Pada tahun 1184, ia diangkat menjadi Paus Bobbio dan tahun 1185 diangkat menjadi uskup Vercelli. Oleh karena kepandaian dan kegemilangannya dalam berorganisasi, maka pada tahun 1205 St. Albertus diangkat menjadi Patriark Yerusalem oleh Paus Inocentius III. Pada tahun 1208-1209, ia menulis Regula atau pedoman hidup bagi para Karmelit.
St. Albertus adalah seorang kudus yang setia dalam mengikuti Kristus. Kesetiaan itu diraih lewat suatu proses terus menerus selama hidupnya. Kasih Kristus dialaminya secara nyata dalam hidupnya. Kasih itu mengalir dalam hatinya, karena telah menyatu dengan Kristus lewat doa yang tak kunjung putus. Doa menjadi bagian dari hidupnya yang membuahkan kebijaksanaan, hikmat serta pengenalan akan Kristus yang telah mengubah hidupnya.
Ketika menjadi Imam, ia tak henti-hentinya mewartakan kasih dan kebaikan Allah kepada umat. Allah mencintai manusia, Allah tidak meninggalkan manusia. Mengapa? Karena manusia itu ciptaan Allah sendiri yang sungguh mulia dan secitra dengan-Nya (bdk. Kej. 1:27). Seorang imam hendaknya menguduskan dan mentobatkan banyak orang. Ketika ia diangkat menjadi uskup, St. Albertus terkenal sebagai seorang gembala yang dekat dengan umat. Umat merasakan kehadirannya yang menyapa mereka dengan kata-kata yang baik dan lembut, serta menghibur orang-orang yang menderita dan menguatkan iman mereka akan Yesus Kristus. St. Albertus mengingatkan umatnya bahwa untuk menjadi duta damai perlu relasi pribadi dengan Kristus yang kuat dan mendalam. Lebih dari itu melihat Kristus yang hadir dalam diri sesama. Konsekuensinya adalah melayani dan menyapa setiap orang tanpa memandang ras, suku dan latar belakang.
Penulisan Regula Karmel muncul pada saat sekelompok pertapa dekat sumber di Gunung Karmel yang sudah ada sejak abad ke-12 merasa memerlukan pegangan hidup dan pengakuan gereja. Mereka meminta Albertus Avogadro, Patriark Yerusalem untuk menulis suatu pedoman hiidup (formula vitae) berdasarkan cita-cita hidup yang mereka jalani. Dari Regula atau pedoman hidup yang disusunnya, tampak jelas bahwa beliau memahami dengan baik Kitab Suci, sehingga Regula yang disusunnya itu menekankan unsur Alkitabiah. Pada awal regula, Albertus menyatakan bahwa setiap orang hendaknya hidup taat pada Yesus Kristus dengan hati yang suci dan hati nurani yang murni.
Kegiatan  menjelang 800 tahun kemartiran St. Albertus Avogadro dan pesta rumah Biara Karmel Bt. Dionisius Wairklau. Pertandingan bola kaki putri (footsall) tingkat SMP (SMPN 1 Tampil, SMPN 2 Nara, Baktiyarsa, Frateran, Yapenthom 1, Yapenthom 2, Bina Wirawan, SKB Wairklau, St. Maria, Renya Rosari, MTS dan Habi). Bola volley putra tingkat SMU/SMK (SMUN 1, SMUN 2, Frateran, Seminari, Sint Gabriel, Yohanes Paulus II, MAN-Beru, STM I Napunglangir, SMK Pelayaran-Yapenrais, SMK Matilda, SMK Tomas, SMK Yoh.XXIII, SMK Binamaritim-Nele, SKB Wairklau, Baktiyarsa dan SMK Sint Gabriel). Pertandingan ini akan dimulai dengan apel pembuka pada hari Rabu, 22 Oktober 2014 dibawah koordinator Rm. Jhon Kopong, O.Carm. Pada hari yang sama ini juga ada perayaan ekaristi di area Patung Kristus Raja dalam ramgka mengenang 25 tahun Bapa Suci (St. Jhohanes Paulus II) mengunjungi Maumere.  Perlombaan tarian tradisional tingkat OMK dari 21 Lingkungan (Paroki Misir) dibawah koordinator Rm. Dami,O.Carm dan Rm. Petrus,O.Carm. Lomba memasak kategori bapak-bapak dari wilayah paroki kota dan sekitarnya (Katedral, Tomas Morus, Misir, Nita, Koting, Nele, Wairpelit, Habi, Bolawolon, Kewapante dan Ili) dibawah koordinator Rm. Baldus, O.Carm. Kegiatan BAZAR (kupon undian berhadiah sepeda motor, kulkas, TV, dispenser dll. Harga kupon Rp 100rb) dibawah koordinator Komisaris Komisariat Indonesia Timur (Rm. Theleforus Jenti, O.Carm) Prior Domus Wairklau (Rm. Yohanes D. Djawa, O.Carm) dan Rm. Siriakus Ndolu, O.Carm yang akan berlangsung pada hari Sabtu-Minggu (29-30 November 2014). Selama Bazar berlangsung, diadakan juga kegiatan Festifal Band, FLOBAMORA (kesenian daerah), Pameran (religi, budaya, pertaanian, BANK, dll). Senam ja’i masal/poco-poco akan terjadi pada hari Minggu 30 November 2014 pagi dilanjutkan dengan jalan sehat dan ditutup dengan perayaan Ekaristi bersama (puncak perayaan 800 tahun kematiran) pada sore hari di kapela Biara Karmel Wairklau.
Menggali kekayaan budaya. Kebudayaan merupakan suatu warisan yang diterima oleh individu dari masyrakat setempat berupa kepercayaan, adat-istiadat, kaidah-kaidah kesenian, dan semua hal yang bukan dari keahlihan dan kreatifitas pribadi melainkan yang dituruntemurunkan.
Dengan melihat arti sederhana dari kebudayaan ini, Ordo Karmel Komisariat Indonesia Timur; dalam rangka 800 tahun kemartiran St. Albertus dari Afogadro (pemberi regula Karmel) ingin menggali kembali kekayaan-kekayaan budaya di Maumere. Dalam hal ini khususnya tarian-tarian tradisional yang hendak punah atau yang sudah punah.
Tarian-tarian tradisional ini digali dengan cara megadakan perlombaan tarian tradisional antar OMK (orang muda katolik) wilayah keuskupan Maumere terdekat. Mengapa OMK? Dengan cara ini mempermudah kaum muda yang sudah lupa terhadap budaya untuk kembali dan mengenal budaya serta  menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh para leluhur.
Lomba mewarna kategori  anak-anak Paut dan TK
Mewarnai merupakan media berekspresi. Aktifitas mewarnai terutama mewarnai bidang kosong merupakan cara bagi si kecil untuk mengungkapkan perasaaan dirinya. Melalui gambar yang dibuatnya dapat terlihat apa yang sedang dirasakannya apakah itu perasaan gembira atau malah perasaan sedih.
Sebagai contoh, bila si kecil menggambar bentuk-bentuk suram seperti tengkorak dan sebagainya, hal tersebut pertanda bahwa si kecil sedang ada masalah dan butuh bantuan. Sebaliknya gambar-gambar ceria seperti matahari, dan sebagainya menandakan si Kecil sedang bahagia dan merasa senang. Selain itu cara si kecil menorehkan warna juga dapat mengekspresikan sifat dasar mereka, sebagai contoh, jika si kecil mewarnai dengan cara menorehkan garis-garis teratur pada gambar menunjukan bahwa si kecil memiliki kecenderungan gaya hidup teratur.
Aktifitas mewarnai merupakan aktifitas yang dapat membantu meningkatkan kinerja otot tangan sekaligus mengembangkan kemampuan motorik anak. Kemampuan tersebut sangat penting dalam perkembangan aktifitasnya kelak, seperti dalam mengetik, mengangkat benda dan aktifitas lainnya dimana dibutuhkan kinerja otot lengan dan tangan.
Aktifitas mewarnai dapat melatih konsentrasi si kecil untuk tetap fokus pada pekerjaan yang dilakukannya meskipun banyak aktifitas lain yang terjadi di sekelilingnya. Kemampuan berkonsentrasi inilah yang kelak berguna bagi si kecil dalam menyelesaikan soal matematika atau pelajaran lainnya yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Selamat Membaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar