800
TAHUN KEMARTIRAN ST. ALBERTUS AVOGADRO
Oleh: Wilhelmus Wele
Albertus
dari Afogadro. St. Albertus lahir sekitar
pertengahan abad kedua belas di Castel Gu alteri, Italia, dari keluarga
Avogadro. Sekitar tahun 1180 ia menjadi penyusun hukum kanon Salib Suci dari
Mortara dan dipilih menjadi Prior. Pada tahun 1184, ia diangkat menjadi Paus
Bobbio dan tahun 1185 diangkat menjadi uskup Vercelli. Oleh karena kepandaian
dan kegemilangannya dalam berorganisasi, maka pada tahun 1205 St. Albertus
diangkat menjadi Patriark Yerusalem oleh Paus Inocentius III. Pada tahun
1208-1209, ia menulis Regula atau pedoman hidup bagi para Karmelit.
St.
Albertus adalah seorang kudus yang setia dalam mengikuti Kristus. Kesetiaan itu
diraih lewat suatu proses terus menerus selama hidupnya. Kasih Kristus
dialaminya secara nyata dalam hidupnya. Kasih itu mengalir dalam hatinya,
karena telah menyatu dengan Kristus lewat doa yang tak kunjung putus. Doa
menjadi bagian dari hidupnya yang membuahkan kebijaksanaan, hikmat serta
pengenalan akan Kristus yang telah mengubah hidupnya.
Ketika
menjadi Imam, ia tak henti-hentinya mewartakan kasih dan kebaikan Allah kepada
umat. Allah mencintai manusia, Allah tidak meninggalkan manusia. Mengapa?
Karena manusia itu ciptaan Allah sendiri yang sungguh mulia dan secitra
dengan-Nya (bdk. Kej. 1:27). Seorang imam hendaknya menguduskan dan mentobatkan
banyak orang. Ketika ia diangkat menjadi uskup, St. Albertus terkenal sebagai
seorang gembala yang dekat dengan umat. Umat merasakan kehadirannya yang
menyapa mereka dengan kata-kata yang baik dan lembut, serta menghibur
orang-orang yang menderita dan menguatkan iman mereka akan Yesus Kristus. St.
Albertus mengingatkan umatnya bahwa untuk menjadi duta damai perlu relasi
pribadi dengan Kristus yang kuat dan mendalam. Lebih dari itu melihat Kristus
yang hadir dalam diri sesama. Konsekuensinya adalah melayani dan menyapa setiap
orang tanpa memandang ras, suku dan latar belakang.
Penulisan Regula Karmel muncul
pada saat sekelompok pertapa dekat sumber di Gunung Karmel yang sudah ada sejak
abad ke-12 merasa memerlukan pegangan hidup dan pengakuan gereja. Mereka
meminta Albertus Avogadro, Patriark Yerusalem untuk menulis suatu pedoman
hiidup (formula vitae) berdasarkan cita-cita hidup yang mereka jalani. Dari Regula atau pedoman hidup yang disusunnya, tampak jelas bahwa
beliau memahami dengan baik Kitab Suci, sehingga Regula yang disusunnya itu
menekankan unsur Alkitabiah. Pada awal regula, Albertus menyatakan bahwa setiap
orang hendaknya hidup taat pada Yesus Kristus dengan hati yang suci dan hati
nurani yang murni.
Kegiatan menjelang 800 tahun kemartiran St. Albertus
Avogadro dan pesta rumah Biara Karmel Bt. Dionisius Wairklau. Pertandingan bola kaki putri
(footsall) tingkat SMP (SMPN 1 Tampil, SMPN 2 Nara, Baktiyarsa, Frateran,
Yapenthom 1, Yapenthom 2, Bina Wirawan, SKB Wairklau, St. Maria, Renya Rosari,
MTS dan Habi). Bola volley putra tingkat SMU/SMK (SMUN 1, SMUN 2, Frateran,
Seminari, Sint Gabriel, Yohanes Paulus II, MAN-Beru, STM I Napunglangir, SMK
Pelayaran-Yapenrais, SMK Matilda, SMK Tomas, SMK Yoh.XXIII, SMK
Binamaritim-Nele, SKB Wairklau, Baktiyarsa dan SMK Sint Gabriel). Pertandingan
ini akan dimulai dengan apel pembuka pada hari Rabu, 22 Oktober 2014 dibawah
koordinator Rm. Jhon Kopong, O.Carm. Pada
hari yang sama ini juga ada perayaan ekaristi di area Patung Kristus Raja dalam
ramgka mengenang 25 tahun Bapa Suci (St. Jhohanes Paulus II) mengunjungi
Maumere. Perlombaan tarian
tradisional tingkat OMK dari 21 Lingkungan (Paroki Misir) dibawah koordinator
Rm. Dami,O.Carm dan Rm. Petrus,O.Carm. Lomba memasak kategori bapak-bapak dari
wilayah paroki kota dan sekitarnya (Katedral, Tomas Morus, Misir, Nita, Koting,
Nele, Wairpelit, Habi, Bolawolon, Kewapante dan Ili) dibawah koordinator Rm.
Baldus, O.Carm. Kegiatan BAZAR (kupon undian berhadiah sepeda motor, kulkas,
TV, dispenser dll. Harga kupon Rp 100rb) dibawah koordinator Komisaris
Komisariat Indonesia Timur (Rm. Theleforus Jenti, O.Carm) Prior Domus Wairklau
(Rm. Yohanes D. Djawa, O.Carm) dan Rm. Siriakus Ndolu, O.Carm yang akan
berlangsung pada hari Sabtu-Minggu (29-30 November 2014). Selama Bazar
berlangsung, diadakan juga kegiatan Festifal Band, FLOBAMORA (kesenian daerah),
Pameran (religi, budaya, pertaanian, BANK, dll). Senam ja’i masal/poco-poco
akan terjadi pada hari Minggu 30 November 2014 pagi dilanjutkan dengan jalan
sehat dan ditutup dengan perayaan Ekaristi bersama (puncak perayaan 800 tahun
kematiran) pada sore hari di kapela Biara Karmel Wairklau.
Menggali kekayaan budaya. Kebudayaan merupakan suatu
warisan yang diterima oleh individu dari masyrakat setempat berupa kepercayaan,
adat-istiadat, kaidah-kaidah kesenian, dan semua hal yang bukan dari keahlihan
dan kreatifitas pribadi melainkan yang dituruntemurunkan.
Dengan
melihat arti sederhana dari kebudayaan ini, Ordo Karmel Komisariat Indonesia
Timur; dalam rangka 800 tahun kemartiran St. Albertus dari Afogadro (pemberi
regula Karmel) ingin menggali kembali kekayaan-kekayaan budaya di Maumere.
Dalam hal ini khususnya tarian-tarian tradisional yang hendak punah atau yang
sudah punah.
Tarian-tarian
tradisional ini digali dengan cara megadakan perlombaan tarian tradisional
antar OMK (orang muda katolik) wilayah keuskupan Maumere terdekat. Mengapa OMK?
Dengan cara ini mempermudah kaum muda yang sudah lupa terhadap budaya untuk
kembali dan mengenal budaya serta
menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh para leluhur.
Lomba
mewarna kategori anak-anak Paut dan TK
Mewarnai merupakan media
berekspresi. Aktifitas mewarnai terutama mewarnai bidang kosong
merupakan cara bagi si kecil untuk mengungkapkan perasaaan dirinya. Melalui
gambar yang dibuatnya dapat terlihat apa yang sedang dirasakannya apakah itu
perasaan gembira atau malah perasaan sedih.
Sebagai
contoh, bila si kecil menggambar bentuk-bentuk suram seperti tengkorak dan
sebagainya, hal tersebut pertanda bahwa si kecil sedang ada masalah dan butuh
bantuan. Sebaliknya gambar-gambar ceria seperti matahari, dan sebagainya
menandakan si Kecil sedang bahagia dan merasa senang. Selain itu cara si kecil menorehkan warna juga dapat
mengekspresikan sifat dasar mereka, sebagai contoh, jika si kecil
mewarnai dengan cara menorehkan garis-garis teratur pada gambar menunjukan
bahwa si kecil memiliki kecenderungan gaya hidup teratur.
Aktifitas mewarnai merupakan
aktifitas yang dapat membantu meningkatkan
kinerja otot tangan sekaligus mengembangkan kemampuan motorik anak.
Kemampuan tersebut sangat penting dalam perkembangan aktifitasnya kelak,
seperti dalam mengetik, mengangkat benda dan aktifitas lainnya dimana
dibutuhkan kinerja otot lengan dan tangan.
Aktifitas mewarnai dapat melatih konsentrasi si kecil untuk tetap fokus pada pekerjaan yang dilakukannya meskipun banyak aktifitas lain yang terjadi di sekelilingnya. Kemampuan berkonsentrasi inilah yang kelak berguna bagi si kecil dalam menyelesaikan soal matematika atau pelajaran lainnya yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Selamat Membaca
Aktifitas mewarnai dapat melatih konsentrasi si kecil untuk tetap fokus pada pekerjaan yang dilakukannya meskipun banyak aktifitas lain yang terjadi di sekelilingnya. Kemampuan berkonsentrasi inilah yang kelak berguna bagi si kecil dalam menyelesaikan soal matematika atau pelajaran lainnya yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Selamat Membaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar